Cari Blog Ini

Senin, 23 Mei 2011

Persib Terapkan Permainan Berbeda Lawan Persiba

Daniel juga megaku sudah mengantisipasi kemungkinan lapangan buruk Stadion Persiba Kompleks Pertamina Parikesit. Yaitu dengan menerapkan permainan long passing alias bola lambung dan menempatkan tiga striker dalam pola 3-4-3.

Simulasi tersebut sudah tergambar pada sesi latihan pagi tadi di Stadion Siliwangi Bandung, Senin (23/5/2011). Dalam latihan pagi, Daniel menempatkan tiga ujung tombak Cristian Gonzales, Airlangga Sutjipto, dan Matsunaga Shohei.

"Tadi kita latihan pemahaman posisi. Untuk persiapan lawan Persiba nanti, saya akan menerapkan formasi yang berbeda. Kita harus sesuaikan dengan kemungkinan kondisi lapangan yang jelek di sana," kata Daniel kepada wartawan usai latihan, Senin (23/5/2011).

Soal formasi, kata Daniel, akan disesuaikan juga dengan lawan. Bisa 3-5-2, 4-4-2 atau 3-4-3. Yang pasti, lanjut Daniel, semua formasi itu akan disiapkan dan dimatangkan di sisa waktu sebelum bertandang ke markas mantan timnya itu.

"Untuk formasi kita fleksibel tergantung kebutuhan. Selain itu juga disesuaikan dengan kondisi lawan. Bisa 3-5-2, 4-4-2 atau 3-4-3. Terpenting, semua pemain harus maksimal untuk meraih hasil yang bagus di sana," ujar eks arsitek Persiba Balikpapan musim lalu ini.

Persiba dan Persiraja Promosi ke ISL

KabarIndonesia – Persiba Bantul dan Persiraja Banda Aceh memastikan dua tempat di Liga Super Indonesia (ISL) musim 2011/2012. Tiket promosi mereka peroleh setelah mereka memenangkan laga di semi final Liga Ti-Phone Minggu (22/5) di Stadion Manahan Solo.

Persiba Bantul sebagai runner up grup B berhasil mengalahkan Persidafon Dafonsoro, juara grup A dengan skor 5-2.   Persifafon unggul lebih dulu melalui tendangan bebas Haryanto. Namun tak lama berselang, Persiba membalas melalui sundulan Ezequiel Gonzalez pada menit ke 16. Tiga menit kemudian Ugik Sugiyanto membawa Persiba berbalik unggul 2-1.

Pada menit ke-40, Ezequiel Gonzalez menambah keunggulan Persiba menjadi 3-1. Saat menjelang turun minum, Patric Wanggai sempat memperkecil ketertinggalan Persidafon menjadi 2-3. Namun hanya beberapa saat kemudian, Ugik kembali menjebol gawang persidafon yang membuat kedudukan menjadi 4-2 untuk Persiba.

Pada babak kedua, Ugik Sugiyanto membuat hattrick saat mencetak gol ketiganya pada menit ke-73. Skor 5-2 untuk Persiba bertahan hingga pertandingan usai.

Di pertandingan kedua, Mitra Kutai Kertanegara sebagai juara grup B menghadapi Persiraja Banda Aceh sebagai runner-up gru A. Pertandingan yang berjalan cukup ketat itu dimenangkan Persiraja Banda Aceh melalui gol tunggal yang dicetak oleh Fahrizal Dillah.

Persiba Bantul dan Persiraja Banda Aceh akan bertemu di partai final untuk menentukan juara liga Ti-Phone atau Divisi Utama. Sementara Persifafon dan Mitra Kukar akan bertanding untuk memperebutkan tempat ketiga yang sekaligus tiket ke Liga Super. Sedangkan tim peringkat ke empat akan bertanding di babak play-off melawan peringkat ke-15 Liga Super, Bontang FC untuk memastikan tempat di liga super musim depan.

Persiba Bantul Cetak Sejarah: Masuk Liga Super, di Final Hadapi Persiraja

SOLO (KR) - Luar biasa. Persiba Bantul mencetak sejarah sebagai tim DIY pertama yang berhasil menembus Liga Super Indonesia (LSI), usai membenamkan Persidafon Dafonsoro 5-2 dalam semifinal Liga Utama 2010-2011 di Stadion Manahan Solo, Minggu (22/5) sore.
Keberhasilan ‘Laskar Sultan Agung’ itu melalui perjuangan yang cukup panjang sejak promosi ke Divisi Utama pada Kompetisi Divisi I PSSI 2007. Selama dua musim pertama berlaga di Liga Utama, yakni 2008-2009 dan 2009-2010, Persiba pun sudah berhasil lolos ke babak delapan besar. Namun selalu gagal menembus semifinal.
Baru pada musim ini akhirnya Persiba mampu menembus final untuk menantang  Persiraja Banda Aceh yang juga memastikan promosi ke Liga Super setelah dalam babak semifinal, tadi malam di tempat sama, menumbangkan Mitra Kukar 1-0. Gol penentu kemenangan Persiraja dicetak Fahrizal Dillah menit 30.
Mitra Kukar dan Persidafon masih berkesempatan mendapatkan satu tiket tersisa untuk langsung promosi pada perebutan juara 3 yang digelar sebelum laga final, Rabu (25/5) di tempat sama. Sedangkan tim yang kalah akan menjalani babak play off melawan peringkat 15 Liga Super musim ini.
Persiba yang kembali menurunkan duet penyerang Fortune Udo-Ugik Sugiyanto, langsung tampil menekan sejak awal hingga membuat benteng pertahanan Persidafon harus kerja keras mengamankan daerahnya. Namun Persidafon mampu mencuri gol lebih dulu setelah bola hasil tendangan bebas Harianto dari depan kotak penalti menembus gawang yang dijaga Kiper Wahyu Tri Nugroho menit 9.
Ketinggalan 0-1, Persiba yang mendapat dukungan ribuan suporternya, kian agresif menyerang dengan memperagakan umpan-umpan pendek dari kaki ke kaki, dikombinasi dengan umpan-umpan silang dari sayap. Hanya butuh waktu 6 menit bagi pasukan Sajuri Syahid ini untuk menyamakan kedudukan melalui sundulan Ezequiel Gonzales, menuntaskan umpan tarik Ugik Sugiyanto.
Gol ini kian memotivasi tim kebanggaan masyarakat Bantul ini untuk menyerang dan membuahkan hasil menit 17, kali ini melalui sundulan Ugik, memanfaatkan umpan panjang Slamet Nurcahyo. Bahkan Persiba mampu memertegas keunggulan lewat gol kedua Eze menit 39, kembali dengan sunduan.
Lewat serangan balik, Persidafon sempat memperkecil ketinggalan berkat gol Patrick Wanggai menit 43. Namun di penghujung babak pertama, Persiba mencetak gol keempat yang kembali dicetak Ugik.
Memasuki babak kedua, Persiba tak mengendurkan serangan. Sedang Persidafon berusaha mengejar ketinggalannya dengan lebih berani menyerang. Namun selalu dapat dimentahkan pertahanan Persiba yang disiplin dalam menjaga daerahnya.  Persiba justru mampu memperbesar keunggulan setelah Ugik yang mendapat umpan sundulan dari Fortune Udo, berhasil mencetak hatrik menit 72.
Beberapa menit kemudian sepat terjadi insiden setelah Eze dijatuhkan pemain Persidafon Andri Ibo yag kemudian melakukan gerakan ingin memukul. Kejadian ini memacing keributan antarpemain hingga wasit Setiyono asal Surabaya mencabut kartu merah untuk Wanggai (Persidafon) dan Achmad Taufik (Persiba). Skor 5-2 pun bertahan hingga bubaran.

Minggu, 22 Mei 2011

Persiba Bantul Lolos ke Final Divisi Utama

TEMPO Interaktif, Surakarta - Persiba Bantul berhasil lolos ke babak final kompetisi sepak bola Divisi Utama setelah mengalahkan Persidafon Dafonsoro 5-2 di Stadion Manahan Solo, Minggu, 22 Mei 2011 sore. Dalam laga itu, Patrick Wanggai dan Ahmad Taufik terlibat baku pukul sehingga mendapat kartu merah.

Gol-gol kemenangan Persiba dicetak Ezequeil Gonzalez pada menit ke-15 dan 39, Busari menit ke-17, serta Ugik Sugiyanto pada menit ke-47 dan 72. Sementara gol Persidafon disumbangkan Harianto menit 9 dan Ernest Jeremiah menit 46.

Persidafon memulai pertandingan dengan baik, ketika unggul lebih dulu lewat gol sundulan Harianto di menit kesembilan. Persiba lantas membalas lewat gol Ezequeil pada menit ke-15, memanfaatkan umpan Ugik.

Pada menit ke-17, Persiba berhasil unggul melalui gol sundulan Busari memanfaatkan umpan tendangan bebas. Persiba terus menekan pertahanan tim lawan. Hasilnya, pada menit ke-39, mereka berhasil memperbesar keunggulan lewat gol kedua Ezequeil, lagi-lagi lewat sundulan yang memanfaatkan umpan lambung Fortune Udo.

Persidafon memperkecil ketinggalan setelah Ernest Jeremiah mencetak gol di menit ke-46. Tendangan kerasnya di dalam kotak penalti gagal ditahan kiper Persiba Wahyu Tri Nugroho.

Gol Ugik di menit 47 kembali memperlebar keunggulan Persiba. Babak pertama Persiba unggul 4-2 atas Persidafon.

Persiba berhasil menambah satu gol lagi di menit ke-72 melalui gol kedua Ugik Sugiyanto. Umpan mendatar Fortune di depan kotak penalti berhasil dituntaskan Ugik, sehingga Persiba unggul 5-2 atas Persidafon.

Babak kedua berlangsung keras bagi kedua tim. Hingga wasit Setiyono harus merogoh dua kartu merah pada menit ke-75 untuk Patrick Wanggai dari Persidafon dan Ahmad Taufik dari Persiba. Keduanya terlibat baku pukul yang memicu keributan antara kedua tim.

Pelatih Persidafon Agus Yuwono menyebut kekalahan timnya dikarenakan pemain kurang konsentrasi dan tidak mempu mengontrol emosi. "Sehingga serangan-serangan kami selalu kandas, sementara lawan seperti mudah mencetak gol," katanya. Dia mengatakan empat gol Persiba terjadi karena kesalahan pemainnya sendiri.

Sedangkan Asisten Manajer Persiba Brianto mengakui kemenangan timnya buah dari kerja keras selama ini. Setelah hampir tidak lolos ke semifinal, kini timnya mampu menjejak final.

"Grafik permainan kami terus naik sejak di 8 besar. Terakhir saat kami mampu menyamakan kedudukan 3-3 di partai terakhir lawan PSMS setelah sebelumnya ketinggalan 3-0," ujarnya.

Agum: Indonesia Sulit Menghindar dari Sanksi FIFA

TEMPO Interaktif, Jakarta - Ketua Komite Normalisasi Agum Gumelar mengatakan, Indonesia berat menghindar dari sanksi Badan Sepak Bola Dunia (FIFA). Kegagalan Kongres Pemilihan Ketua Umum PSSI 2011-2015 sesuai dengan mandat FIFA membuat citra Indonesia semakin buruk di mata FIFA.
"Saya mencoba menjelaskan kepada wakil FIFA dan AFC, bahwa Komite Normalisasi sudah bekerja keras. Saya mohon jangan sampai kena saksi. Tapi, tidak ada jawaban. Reaksi mereka diam, senyumnya tidak enak dan agak geleng-geleng," kata Agum di kediamannya, Jalan Panglima Polim III, nomor 146, Minggu, 22 Mei 2011.

Agum menemui perwakilan FIFA, Thierry Regenass dan Frank van Hattum, serta wakil AFC, Alex Soasay dan James C. Johnson, di Hotel Kempinski, Jakarta, sehari setelah kongres gagal. "Saya menemui wakil FIFA dan AFC, mau minta maaf," kata mantan Ketua PSSI 1999-2003 itu.

Menurut Agum, Regenass kecewa melihat kejadian kongres di Golden Ballroom Hotel Sultan, Jumat kemarin. Wakil FIFA dan AFC itu merasa dipermalukan atas sikap peserta kongres. "Mereka tahu kongres itu disiarkan langsung oleh televisi dan ditonton berjuta masyarakat," katanya.

Sekarang ini, kata Agum, tidak ada yang bisa dilakukan selain menunggu keputusan Sidang Komite Eksekutif FIFA, 30 Mei nanti. Komite Normalisasi sedang menyusun laporan tentang kongres tersebut untuk dilaporkan ke FIFA.

Kisruh Kongres PSSI, Fans Sriwijaya Kecewa

VIVAnews - Sepak terjang Kelompok 78 di Kongres PSSI pada 20 Mei 2011 sangat disayangkan oleh pendukung klub-klub di Indonesia. Kali ini yang memberikan keprihatinannya adalah dua kelompok fans Sriwijaya, Beladas dan Singa Mania.

Sebab, kegagalan kongres membuat Indonesia terancam hukuman FIFA dengan dilarang turun di semua kompetisi. Termasuk AFC Cup yang kini tengah dijalani Sriwijaya yang bahkan sudah lolos ke babak 16 besar.

"Dalam waktu dekat SFC harus bermain di babak 16 besar AFC, itu membawa nama bangsa. Jika benar FIFA menjatuhkan sanksinya, tentu kekecewaan itu akan dirasa pada semua pecinta SFC," tutur Qusoy, ketua Korwil Simanis (Singa Mania Indonesia) Beladas. "Kami tidak inginkan SFC akan malah jadi berantakan."

Hal senada juga diungkapkan oleh Singa Mania yang bosan pada pergolakan di tubuh PSSI. "Sebagai suporter, yang kami inginkan hanya satu, bisa mendukung tim kesayangan kami SFC dengan baik dan tenang," ujar Ketua Singa Mania, Deddy Pranata.

Deddy menilai apa lah arti bagi suporter ketika setiap yang mengatasnamakan membangun sepakbola bangsa justru mempertontokan hal yang tidak baik. "Kami dipertontonkan cara kongres yang kisruh. Itulah yang membuat sedih dan itu tertanam di hati kami masing-masing," keluh Deddy.
Kongres PSSI pada 20 Mei berjalan ricuh dengan Kelompok 78 yang memaksakan agenda mereka, terutama menggugat Komite Normalisasi agar menghadirkan dan mendengar keputusan Komite Banding Pemilihan. Ini terkait pelarangan calon mereka George Toisutta dan Arifin Panigoro maju sebagai ketua umum PSSI.
Suasana kongres semakin panas karena di antara para peserta juga terjadi beda pendapat, bahkan berpotensi baku hantam. Atas dasar inilah Agum Gumelar sebagai ketua Komite Normalisasi menghentikan Kongres PSSI.

Persiba Bantul Naik Kasta ke ISL

VIVAnews - Persiba Bantul memastikan satu tiket kompetisi tertinggi di Indonesia, Indonesia Super League (ISL), setelah menekuk Persidafon Dafonsoro 5-2 di babak empat besar Divisi Utama, Minggu 22 Mei 2011. Didukung penuh suporternya di Stadion Manahan, Solo, tiga dari lima gol Persiba dicetak Ugik Sugiyanto.

Meski demikian, Persiba tertinggal lebih dulu di menit sembilan lewat Harianto. Namun, gol ini bisa dibalas lewat dua gol berturut-turut melalui Ezequiel Gonzalez di menit 16 dan Ugik Sugiyanto di menit 19.

Unggul 2-1, Laskar Sultan Agung -julukan Persiba- tidak mengurangi tekanan pada kubu Persidafon. Hasilnya, Ezequiel kembali menambah keunggulan Persiba di menit 40 setelah mampu merobek jala Persidafon lewat sundulannya.

Persidafon sempat memperkecil ketertinggalan lewat gol Patrick Wanggai di masa injury time. Namun, hanya semenit setelah gol Wanggai, Persiba kembali bisa mencetak tambahan gol lewat Ugik. Itu menjadi gol terakhir yang terjadi di babak pertama dan menutup skor 4-2 untuk Persiba.

Masuk paruh kedua, Persiba masih terlalu tangguh untuk Persidafon yang nampak keteteran di barisan belakang. Hasilnya, Ugik kembali merobek jala Gabus Sentani -julukan Persidafon- di menit 73 sekaligus menjadi hattrick-nya di pertandingan ini.

Ketinggalan dengan rentang skor yang cukup besar membuat pasukan Persidafon mulai bermain kasar. Bahkan di menit 75 nyaris terjadi kericuhan besar setelah beberapa pemain saling baku hantam di atas lapangan. Atas pelanggaran ini, wasit mengusir masing-masing satu pemain Persiba (Taufik) dan Persidafon (Patrick Wanggai) di menit 77.

Pengusiran dua pemain ini tidak mempengaruhi penampilan kedua tim. Persiba tetap tampil dominan dan Persidafon jatuh bangun mempertahankan golnya dari serbuan lawan. Meski demikian, tak ada tambahan gol tercipta. Persiba berhak lolos ke final Divisi Utama dan lolos ke ISL musim depan 2011-12.

Sabtu, 21 Mei 2011

Inilah Alasan Agum Menutup Kongres

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Komite Normalisasi Agum Gumelar menilai tepat tindakannya menutup kongres pemilihan ketua umum PSSI di Hotel Sultan, Jumat (20/5/2011), karena, menurut dia, suasana kongres berlangsung sangat emosional sehingga tidak bisa diteruskan lagi.
Agum menjelaskan, kondisi saat itu sudah sangat sulit mempertemukan pendapat. Sebanyak 78 pemilik suara PSSI, lanjut Agum, sangat ngotot untuk mencalonkan George Toisutta dan Arifin Panigoro.
"Perdebatan itu sudah berlangsung beberapa jam dan suasananya menunjukkan kalau kami tidak akan bisa menemukan kata sepakat sampai sidang digelar dua atau tiga hari. Apalagi dengan suasana sangat emosional. Saya harus segera tutup karena bila diteruskan, justru akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Jadi, kondisinya memang tidak mungkin lagi," ungkap Agum saat dihubungi wartawan, Sabtu (21/5/2011).
Agum berpendapat, usulan sekelompok pemilik suara yang menginginkan Komite Banding memaparkan alasan mereka meloloskan Arifin Panigoro dan George Toisutta sangat sulit dipenuhi. Itu karena FIFA telah berulang kali menyatakan Arifin dan Toisutta tidak bisa maju dalam pencalonan.
"Perwakilan FIFA ada di situ. Mereka menyatakan, Arifin Panigoro dan George Toisutta tidak bisa maju. Kami dari KN tentu saja tergantung pada FIFA karena kami melaksanakan mandat FIFA," tukas mantan Ketua Umum PSSI itu.
Lebih lanjut, Agum mengaku sangat sedih dengan apa yang terjadi di sepanjang kongres. "Jujur, saya sedih sekali dengan sidang semalam. Mereka bilang saya bodoh. Seumur hidup, baru saat itu saya dihina dengan cara seperti itu. Saya melakukan ini semua untuk kepentingan bangsa, bukan kepentingan pribadi atau golongan tertentu. Karena itu, saya mencoba sabar," aku Agum.
Kelompok 78 telah menyatakan bahwa bukanlah pihaknya yang harus bertanggung jawab atas deadlock-nya kongres. "Yang menyalahkan tindakan kami menutup kongres itu pasti hanya mereka," ujar Agum.

FIFA Tidak Bodoh Jatuhkan Sanksi

JAKARTA, KOMPAS.com — FIFA dinilai tidak akan melakukan tindakan bodoh dengan menjatuhkan sanksi kepada Indonesia akibat deadlock-nya kongres pemilihan ketua umum PSSI, Jumat (20/5/2011).
"Pertanyaannya, apakah karena kongres ditinggalkan oleh Agum Gumelar (Ketua Komite Normalisasi), FIFA memberikan sanksi kepada  Indonesia? Tidak ada sanksi dan tidak ada alasan hukumannya. FIFA tidak bodoh menjatuhkan sanksi," kata salah seorang anggota Kelompok 78 pemilik suara, Yunus Nusi, kepada wartawan, Sabtu (21/5/2011).
Yunus bahkan menuding Agum meninggalkan kongres karena adanya instruksi dari pihak-pihak tertentu. Menurut dia, tidak ada alasan yang tepat untuk Agum meninggalkan kongres.
"Ternyata Agum tidak mampu menjalankan tugasnya. Dinamika yang terjadi dalam kongres adalah hal biasa. Tidak ada tindakan anarki seperti pelemparan botol atau lainnya. Kekuasaan tertinggi ada pada peserta. Pemimpin sidang hanya mengarahkan, bukan menentukan sidang," ujar Sekretaris Umum Persisam Samarinda itu.
Seperti diberitakan, Kongres PSSI yang mengagendakan pemilihan ketua umum, wakil ketua umum, dan anggota Komite Eksekutif, Jumat malam, berakhir tanpa keputusan. Ketua Komite Normalisasi Agum Gumelar akhirnya harus memilih menutup kongres setelah sekelompok pemilik suara terus mendesak agar Komite Banding memaparkan hasil keputusannya yang meloloskan Arifin Panigoro dan George Toisutta.
Gagal kongres membuat Indonesia terancam mendapatkan sanksi dari FIFA. Yunus mengaku heran dengan sikap Agum yang tidak mengizinkan Komite Banding memaparkan hasil putusannya dalam kongres. Dia berpendapat, ada konspirasi di balik sikap Agum tersebut.
"Kami meminta voting untuk mendengar keputusan Komite Banding, tapi Pak Agum meminta pengesahan agenda. Thierry Regenass diperbolehkan berbicara. Padahal, observer tidak berhak berbicara," kata Yunus.

Laga Semifinal Liga Ti-Phone, Paserbumi kerahkan suporter ke Solo

Setelah Persiba Bantul memastikan lolos ke semifinal Liga Ti-Phone, DPP Paserbumi telah melakukan koordinasi dengan pengurus korwil dan secara resmi DPP Paserbumi menggelar tour ke Solo. Laga yang akan dilangsungkan di stadion Manahan Solo Mingu (22/5), Persiba akan berhadapan dengan Persidafon. Untuk memberikan dukungan maksimal ini, Lurah Paserbumi Hanung Raharjo ST langsung koordinasi dengan  manajemen dan jajaran pemkab Bantul.  Paserbumi mendapatkan suport dari kecamatan masing-masing.
Dari Hasil Rapat DPP dengan korwil disepakati untuk korwil segera koordinasi dengan Bapak/Ibu Camat di masing-masing korwil.  Untuk Pendaftaran tour juga melalui korwil masing-masing sampai Sabtu sore.  Untuk harga tiket masuk sampai berita ini dibuat belum ada kepastian, mohon menunggu kabar dari DPP Paserbumi yang direncanakan akan ke Solo untuk minta kejelasan harga tiket dan silaturahmi ke DPP Pasoepati.
Jadwal berangkat ke Solo Minggu besok direncanakan jam 11.00 wib akan dibagi menjadi 3 titik, yaitu di Lapangan Madukismo, Pasar Lama Piyungan dan Pasar Seni Gabusan.  Korwil Sedayu, Kasihan dan Pajangan ditambah Kulonprogo bagian utara berkumpul di Madukismo.   Korwil Piyungan, Pleret, Banguntapan, Dlingo dan Imogiri berkumpul di pasar lama Piyungan, lainnya yang terdiri dari Korwil Sewon, Jetis, Bantul Kota, Pandak, Bambangliputo, Pundong, Kretek, Sanden, Srandakan plus Kulonprogo bagian selatan berkumpul di Pasar Seni Gabusan.
Sambil menunggu kejelasan tiket, diharapkan segera mendaftarkan di korwil masing-masing. Rapat koordinasi akan digelar Sabtu (21/5) di Mess Persiba Bantul sekaligus penyetoran uang tiket ke Divisi Wadyabala Manca. Perkembangan dan update akan selalu disampaikan, oleh DPP Paserbumi baik melalui web Paserbumi ataupun medin lainnya. 

Ayo Kalahkan Persidafon Lagi

Hari Minggu (22/5) Belasan ribu Paserbumi maupun pendukung Persiba Bantul, bakal ngluruk ke Stadion Manahan, Solo, guna memberikan Support langsung pada tim Laskar Sultan Agung. Ahad besok, Persiba kembali bertemu Persidafon, dalam partai Semifinal Divisi Utama Liga Ti-phone 2010/11. Big Match Minggu sore adalah, 1 dari 2 laga yang akan menentukan kepastian Persiba masuk ke Liga Super musim depan. Satu cita-cita tertinggi, semenjak klub kebanggaan warga Bantul ini bangkit di awal Millenium.
Menilik rival yang dihadapi, yakni Persidafon, musim ini, Ezequiel Gonzales dkk, sudah 2 kali bertemu saat babak penyisihan grup. Persiba menelan kekalahan 2-1 di Sentani, sebelum dibalas secara menyakinkan 3-1 di Stadion Sultan agung. Hanya saja, sisa-sisa ketegangan seusai laga terakhir, tampaknya akan berlanjut. Motivasi kedua tim juga sedang berada di kurva tertinggi, karena inilah Semifinal pertamanya. Satu faktor yang menjadi kekuatan anak asuh Sajuri Syahid adalah Supporter. Merahnya Tribun Stadion Manahan oleh Paserbumi, sudah pasti menjadi ‘Teror Tersendiri’ bagi Abel Cello dkk. Hal ini telah disadari betul oleh skuad ‘Gabus Sentani’ yang sebetulnya tak menginginkan bertemu Persiba di Semifinal.
Sajuri ubah sedikit line-up
Jelang duel akbar kontra Persidafon, coach Sajuri ‘Salto’ Syahid, hanya meminta Arwin dkk bersabar dalam melakukan serangan. Selain itu, dirinya ingin anak didiknya tetap tenang serta tampil tanpa beban. “Pokoknya bermain normal saja, soal hasil akhir kita serahkan pada Allah SWT. Kalau terburu-buru, hasilnya malah nggak bagus,” terang Sajuri seusai Pamitan pada Bupati Bantul, Juma’t (20/5).
Perihal formasi apa yang diterapkan nanti, pelatih berlisensi B Nasional ini tetap memakai 4-4-2. “Ya masih pakai itu, cuma rencananya dengan 2 gelandang bertahan,” tambah Sajuri. Dirinya akan memindah Busari dari Sayap kiri ke tengah, untuk menemani Arwin. Sedangkan Ezze dan Ugiek, bergantian mengisi pos yang ditinggalkan Busari. Saat imbang 3-3 dengan PSMS, terlihat Arwin kedodoran menahan serangan lawan, karena Ezze terlambat turun. Sajuri tak ingin hal itu terulang, terlebih laga besok teramat penting. Absennya Bruno Casmir, bakal digantikan Ahcmad Taufik, yang kualitasnya sepadan. Tinggal menunggu gebrakan Bomber yang paling ditakuti saat ini, Fortune Udo. Tentu, pemilik kostum nomer 10 ini, kecanduan membobol gawang Persidafon.
Mengenai kualitas tim besutan Agus Yuwono, dirinya tak terlalu memikirkan. “Kita fokus tim kita sendiri, tak ada rahasia lagi karena kemarin kita sudah 2 kali bertemu, biar mereka yang memikirkan kita,” tandasnya. Sajuri juga mengaku siap, bila nantinya harus diselesaikan dengan adu tendangan Penalti. “Yang penting mohon doa restunya saja, semoga bisa mengantarkan tim ini ke Liga Super,” pungkasnya.

Jumat, 20 Mei 2011

Stadion Manahan Solo Dipermak

Stadion Manahan direhab besar-besaran. Di sela-sela menjadi ajang laga babak semifinal dan final Divisi Utama besok, Stadion Manahan dipermak. Itu juga me rupakan persi apan menjadi tuan rumah babak pelaksanaan ASEAN Para Games (APG) 2011 pada 11–19 Desember mendatang. Tercatat delapan titik dirombak di stadion yang diresmikan oleh mantan Presiden Soeharto pada 1998 itu.

Perombakan yang cukup mencolok adalah pemasangan lift untuk memudahkan akses masuk para tamu undangan ke tribun VVIP. Rehab tersebut tercantum dalam surat permohonan izin perombakan dari Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jateng dengan nomor surat 032/1427 tertanggal 4 Mei 2011.

”Lebar lift sekitar 2,5 meter, sedangkan tingginya mungkin antara 10–15 meter. Lift ini menghubungkan pintu masuk VVIP sampai dengan pintu masuk tribun VVIP,” kata Agoes Soedarman, kepala unit Stadion Manahan, kepada Radar Solo kemarin (20/5). Selain penambahan lift, perubahan mencolok lainnya adalah penggantian kursi tribun A-1. Semula, tribun itu dipasangi kursi plastik kuning sebanyak 1.306 buah. Kursi tersebut akan diganti dengan kursi yang terbuat dari bahan stainless steel. Menurut Agoes, perubahan tersebut menyesuaikan dengan standar penyelenggaraan even sekelas APG 2011.

’’Tribun A-1 yang semula kursinya dari plastik akan diganti kursi stainless. Kalau jadi, jumlahnya akan lebih banyak daripada yang ada saat ini. Kalau dulu waktu dipasang kursi plastik jarak antarkursi lebar, nanti waktu dipasang kursi stainless jaraknya akan dirapatkan,” jelas Agoes. Selain Stadion Manahan, rehab dilakukan di lapangan tenis, GOR Manahan, Gedung Wanita, dan Kolam Renang Tirtomoyo.

Seluruh lokasi itu masih berada di kawasan Stadion Manahan. Satu venue lagi adalah Stadion Sriwedari. ’’Dari surat ini, lapangan tenis ada lima titik renovasi. GOR Manahan empat titik, kolam renang empat titik, Stadion Sriwedari dua titik, dan Gedung Wanita juga dua titik. Bisa disimpulkan, Stadion Manahan yang mengalami rehab cukup banyak. Meski demikian, itu sama sekali tidak mengganggu aktivitas olahraga di stadion ini,” terang Agoes.

Persidafon Mulai Atur Strategi

Sehari setelah tiba di Solo, skuad Persidafon Dafonsoro mulai menyiapkan segala sesuatu untuk partai semifinal melawan Persiba Bantul di Stadion Manahan Solo, Ahad (22/5) besok.

Seluruh pemain diminta untuk fokus dan menyatukan tekad guna mendorong tim yang dijuluki Gabus Sentani ini mencatatkan sejarah lolos ke ISL musim depan. Pelatih Persidafon Agus Yuwono bertekad bagaimana Eduard Ivakdalam dkk bisa menorehkan gelar yang selama ini menjadi impian masyarakat Kabupaten Jayapura.

Pagi kemarin Agus mulai mendriil pemain dengan melakukan recovery dan latihan ringan tak jauh dari hotel dan sore harinya seluruh pemain melakukan individual training atau bagaimana meningkatkan kemampuan bermain bola baik secara individu maupun kolektivitas.
 
“Syukur semua berjalan lancar, pagi tadi kami sudah memulai latihan dan ini akan dilakukan hingga jelang pertandingan nanti,” ungkap Agus kemarin.

Menurutnya, tiga tim semifinalis jelas mengetahui betul bagaimana kekuatan Persiba musim ini. Keinginan kuat untuk lolos ke ISL juga diusung Udo Fortune dkk. Tinggal tim mana yang lebih cerdik dan memiliki mental juara yang mampu memanfaatkan peluang. Agus mengatakan tak ada strategi khusus untuk melawan Persiba. Ia berencana akan bermain seperti biasa, namun harus lebih baik.
 
“Saya pikir tak ada strategi khusus pada pertandingan nanti, Persiba memang tim bagus dan memiliki semangat tinggi untuk lolos tinggal bagaimana kami bisa meladeni mereka saja,” ungkapnya.

Mantan arsitek Persik Kediri ini hanya meminta kepada Ernest Jeremiah dkk untuk bisa memperbaiki kesalahan pada pertandingan sebelumnya. Agus cukup optimis jika ini bisa dilakukan maka kemenangan sudah di depan mata. Beberapa pemain yang diwawancarai Cenderawasih Pos saat ditemui di Hotel Agats, Solo juga  tak memungkiri kekuatan tim asal Bantul ini.
 
“Mereka salah satu yang terbaik, pertandingan nanti saya pikir akan ditentukan oleh siapa yang lebih mampu bermain bagus dan memiliki kematangan mental,” aku Lukas Rumkabu. Selsius Gebze pun melihat hal tersebut. “Lini depan mereka sangat produktif,   jadi siapapun yang diturunkan untuk mengamankan gawang harus siap membendung gempuran mereka,” singkatnya.

Hanya pada laga nanti Persiba Bantul kemungkinan tak bisa diperkuat oleh palang pintu, Bruno Chasmir. Bruno yang sempat menghubungi Cenderawasih Pos kemarin mengaku sedang berada di RS Pondok Indah Jakarta. “Iya friend, saya sekarang di Jakarta untuk berobat. Lutut saya cedera saat melawan PSMS Medan kemarin,” akunya. Mantan bek Persidafon ini mengaku sedih tak mampu membela timnya disaat  penentu. “Iya aku sedih banget tapi saya pikir ini kehendak Tuhan padahal aku ingin sekali main,” imbuhnya.

Sementara itu jadwal latihan yang disusun panpel lokal Persis Solo benar-benar dimanfaatkan oleh beberapa tim kontestan semi final dan final Divisi Utama Liga Indonesia 2010-2011. Tiga tim, Persidafon Dafonsoro, Persiraja Banda aceh, dan Mitra Kutai Kartanegara (Kukar), memanfaatkan jadwal latihan di lapangan Kota Barat kemarin (20/5).

Kesempatan latihan tersebut memberikan manfaat beragam bagi tim-tim kontestan yang bakal saling pukul di semi final Divisi Utama di Stadion Manahan, 22 Mei besok.

“Kami manfaatkan jadwal latihan di sini (lapangan Kota Barat) untuk relaksasi setelah menempuh perjalanan jauh dari Papua,” kata manajer Persiraja, Adly Tjalok kepada Radar Solo kemarin.

Hal yang sama disampaikan oleh Mitra Kukar, calon lawan Persiraja di babak semi final nanti. Menurut pelatih Benny Dollo, jadwal latihan yang diberikan oleh panpel Persis sangat bermanfaat untuk pemulihan kondisi pemainnya.

“Latihan ini hanya kami manfaatkan untuk pemulihan kondisi pemain. Tidak mungkin melakukan latihan skema atau strategi karena waktunya mepet sekali,” kata pria yang akrab disapa Bendol tersebut kepada Radar Solo kemarin.

Dari empat kontestan babak semi final dan final Divisi Utama, 22 dan 25 Mei mendatang, hanya satu tim yang tidak memanfaatkan kesempatan tersebut. Tim tersebut adalah Persiba Bantul. Dari penjelasan ketua panpel Persis, Paulus Haryoto, Persiba batal memanfaatkan jadwal latihan karena baru tiba di Kota Bengawan kemarin sore.

“Informasi yang kami dapat, Persiba melakukan latihan sendiri di Bantul tadi pagi (kemarin), mereka baru berangkat ke Solo sorenya. Maka mereka tidak melakukan latihan di lapangan Kota Barat,” jelas Paulus kepada Radar Solo kemarin.

Persiba Bantul Dirangsang Bonus Besar

Bonus besar kembali dijanjikan Bupati Bantul Sri Suryawidati untuk skuad Persiba Bantul yang bertarung dalam semifinal Divisi Utama Liga Indonesia 2010-2011 di Stadion Manahan, Solo, besok (22/5).

Istri Manajer Persiba Bantul Idham Samawi itu memastikan selain bonus dari tim, Pemkab Ban tul sebagai ”pemilik” utama klub berjuluk Laskar Sultan Agung tersebut di pastikan bakal menyiapkan bonus tambahan.

Itu dia sampaikan saat melepas skuad Persiba Bantul di Gedung Parasamya Kompleks Pemkab Bantul kemarin. Namun, untuk mendapatkan bonus itu, Ida Samawi –sapaan akrab Sri Suryawidati– mensya ratkan Persiba Bantul harus bisa lolos dan mendapatkan jatah tiket ke ISL musim depan. ’

’Saya yakin, kalian semua pasti bisa mewujud kannya. Ini kesempatan yang sangat berharga untuk mewujudkan citacita kita selama ini,’’ tegasnya. Manajer Persiba Idham Samawi tidak ikut mendampingi istrinya dalam acara pamitan. Idham masih ada di Jakarta untuk mengikuti kongres PSSI. Kepada seluruh pemain, jajaran pelatih, dan manajemen, Ida Samawi berharap agar mereka bisa serius mewu judkan mimpi masyarakat Bantul untuk menembus Indonesia Super League (ISL) musin depan.

Kesem patan kali ketiga Persiba lolos ke delapan besar musim ini tak boleh lagi gagal. Karena itu, tahun ini harus menjadi kesem patan yang tak boleh gagal. ’’Saya perca ya kalian semua pasti bisa. Kita sudah sepakat bahwa Persiba harus bisa mewujudkan mimpi besar tersebut,’’ pesannya. Wakil Manajer Bidang Ope rasional Persiba Bagus Nur Edy Wijaya memastikan seluruh pemain siap mental dan fisik dalam semifinal nanti.

Melawan Persidafon Dafonsoro menjadi pertemuan adu gengsi dua tim. Rivalitas dua tim selama ini memang ketat. Pertemuan dua tim di beberapa laga sebelumnya selalu menjadi laga yang ketat dan keras. Apalagi, mereka menjadi wakil dari grup yang sama sebelumnya. ”Sekecil apa pun, kami tetap optimistis melawan Persidafon nanti,” ujarnya. Optimisme yang sama disampaikan asisten pelatih Persiba Seto Nurdiantara. Persiba kalah di kandang Persidafon pada putaran pertama lalu.

Di putaran kedua Persiba sukses melakukan revans atas Persidafon dengan skor 3-1. Menilik fakta itu, per temuan dua tim di se mifinal nanti dipastikan berlangsung ketat dan keras. Laga yang diadakan di tempat netral tersebut, kata Seto, diharapkan semakin menambah motivasi anak asuhnya. Ter lebih, secara geografis jarak antara Ban tul dan Solo dekat se hingga suporter Persiba dipasti kan akan memerahkan Stadion Mana han. Terlebih, sejumlah pemain Persiba sudah tak asing de ngan atmosfer Stadion Manahan. Salah satunya adalah kiper Wahyu Tri Nugroho.

’’Ini kesempatan yang sangat berharga. Kami bermain di tempat netral. Semoga wasit juga akan berlaku fair dan adil,’’ ujar pemain paling senior di Persiba itu. Mantan pemain PSIM Jogja tersebut berharap, siaran langsung dan wasit ISL dalam babak semi final benar-benar menjadi jaminan bahwa laga akan berlangsung fair. De ngan kondisi seperti itu, mental para pemain akan terjaga. Selain Bruno Chasmir, seluruh pemain siap tempur. Secara fisik dan mental, Wahyu Wiji Astanto dkk tidak punya masalah. Kubu Persidafon Dafonsoro juga sudah tiba di Solo. Anak asuh Agus Yuwono itu langsung menyesuaikan diri dengan kondisi setempat.

Kamis, 19 Mei 2011

Kesan Irfan Bachdim Dilatih Kopassus

VIVAnews - Usai sudah pelaksanaan Character Building Camp kepada 79 atlet SEA Games di Batujajar, Bandung. Hari ini, Kamis 19 Mei 2011, seluruh atlet telah diwisuda Kopassus.
Bagaimana cerita pengalaman para atlet tersebut saat menjalani pelatihan yang dipandu oleh instruktur Kopassus ini?

Salah satu atlet sepakbola yang saat ini digandrungi kaum hawa, Irfan Bachdim merasa hari pertama menjalani pelatihan di Batujajar sebagai hari terberat. "Karena saya belum tahu apa yang akan terjadi," ujar Irfan.

Namun, kekawatirannya berangsur-angsur hilang setelah pelatih menjelaskan apa yang akan dijalani. "Terima kasih kepada pelatih. Saya merasa terhormat dapat bergabung bersama tim cabang olahraga lain dalam menjalani latihan di Pusdikopasus. Saya bangga jadi orang Indonesia," ujar Irfan.

"Banyak yang menyangka saya bukan warga Indonesia, tapi saya adalah warga Indonesia asli. Dan saya yakin Indonesia kali ini akan jadi juara SEA Games," ujar Irfan disambut tepuk tangan peserta.

Dalam kesempatan tersebut, Irfan juga menyatakan maafnya karena sering izin dari pendidikan yang tentu membuat tidak nyaman rekan sesama atlet. "Saya minta maaf atas ketidaknyamanan yang saya lakukan terhadap teman di camp," kata Irfan.

Sementara itu, atlet lain, Kim Kurniawan  terus terang menyampaikan rasa takut yang menyelimutinya tatkala menginjakkan kaki di pusat pelatihan militer Batujajar. "Ini yang pertama buat saya. Saya belum pernah datang ke kamp militer. Saya takut," ujar Kim.

Namun, saat menjalani program tersebut, Kim mengaku senang karena mendapat teman baru dari cabang olahraga lain. "Saya senang bisa kenal teman baru. Tapi, yang terpenting buat saya, kita cepat ketemu di SEA Games dan bisa juara SEA Games 2011," harap Kim.

"Tidak lupa, saya ucapkan terima kasih kepada semua pelatih yang sudah sabar memberi izin. Saya minta maaf," tutur Kim.

Rabu, 18 Mei 2011

Persiba ke Semifinal !!!

Pertandingan Dramastis tersaji pada Match day terakhir, babak 8 Besar Divisi Utama Grup B, anatara Persiba Bantul versus PSMS Medan. Tertinggal 3 gol dibabak pertama, Persiba laiknya Liverpool di Final piala Champions 2005, berhasil menyamakan skor 3-3 di paruh kedua. Hattrick seri di Stadion Segiri, Samarinda, Rabu (18/5), sudah cukup untuk mengantarkan skuad Laskar Sultan Agung ke Babak Semifinal Liga Ti-Phone 2011.
Sedang Fortune Udo, makin melenggang di puncak daftar top scorer usai mencetak 3 gol ke gawang PSMS. 34 gol yang sekarang dibuat Striker asal Nigeria itu, rasanya mustahil dikejar Franco Hita dan Patrick Wanggai. Lolosnya tim kesayangan Paserbumi ke Semifinal juga unik. Tanpa sekalipun menang dan kalah, alias hanya bermodal 3 poin dari hasil draw, sudah cukup untuk menghapus Mitos ‘Spesialis Babak 8 Besar’. Begitu Wasit Restu Slamet mengakhiri 3 menit tambahan waktu babak kedua, meledaklah kegembiraan Paserbumi yang mengikuti Nonbar di Mes Persiba.
Tertinggal 3 gol dibabak pertama
Wahyu Wijiastanto dkk, sebetulnya mengawali laga ‘Hidup Mati’ dengan baik. Sebelum Gaston Castano mencetak gol pertama pada menit 14, sundulan Ezequiel Gonzales yang menerima umpan free kick Johan Manaji di menit 6, nyaris membobol Kiper PSMS, Andi S. Meski tertinggal 1-0, kembali 2 peluang emas dari dua heading Fortune Udo (m.19) serta Ezequiel (m.28) digagalkan tiang gawang. Satu tendangan jarak jauh Busari sekitar menit 34, masih bisa ditips dengan usah payah oleh kiper PSMS. Tim Ayam Kinantan, malah menghukum longgarnya pertahanan Bruno Casmir, lewat 2 gol sumbangan Dony F Siregar (m.36) dan Rinaldo (m.43). Meski Johan Manaji dkk unggul penguasaan bola, namun justru kebobolan 3 gol di akhir babak pertama.
Hattrick Udo antar Persiba ke Solo
Sajuri Syahid hanya mengganti Bruno Casmir di awal babak kedua karena cidera, dengan Ahmad Taufik. Defisit 3 gol, membuat serangan Persiba kian gencar. Dan akhirnya, Fortune Udo sukses membobol jala PSMS pada menit 53, memanfaatkan kemelut dari free Kick Johan Manaji. Bayangan gagal ke Semifinal, sempat muncul mengingat gol tak tak kunjung tiba hingga menit 72. Masuknya M Ansyori serta Slamet Nurcahyo, yang menggantikan Anawrudin dan Johan Manaji, berbuah manis.
Dilain pihak, anak asuh Suharto seolah masih unggul dengan 3-1, meski stamina makin kedodoran. Dari akselerasi Ezequiel di sisi kiri pertahanan PSMS, umpan crossingnya, dikonversi Fortune Udo via sundulan kepala. 2-3 Persiba masih tertinngal di menit 75. Semangat Wahyu wijiastanto dkk untuk menyamakan skor, semakin menggelora, walau hanya didukung belasan Paserbumi Laskar Godorujakpolo di Tribun Stadion Segiri. Dan kembali, Fortune Udo menasbihkan dirinya sebagai Bomber tertajam di Liga Ti-Phone. Sempat duel 1 lawan 1 dengan bek Wagner Luis, Udo mampu memenangi yang disusul tendangan chip untuk mengecoh kiper Andi S, di menit 84. Kedudukan 3-3 langsung membuat Bench Persiba meledak dalam sukacita. Apalagi di tempat terpisah, Mitra Kukar unggul 1-0 atas PSAP. Dan begitu Wasit meniup tanda pertandingan berakhir, maka Persiba berhak 1 tiket ke Semifinal, tanggal 22 Mei mendatang.
Sajuri ucapkan terima kasih atas segala perjuangan dan doa
Pelatih pengganti Eduard Tjong ini, tak henti-hentinya mengucap Syukur selepas pertandingan. “Ini Mukjizat bagi Saya, Saya tidak bisa berkata apa-apa, kecuali salut atas perjuangan anak-anak,” kata Sajuri terbata-bata. Sementara Wikan Werdho kisworo, juga tak kalah gembira atas pupusnya mitos spesialis babak 8 Besar. “Jelas bahagia. Tapi perjalanan belum selesai. Besok kita pulang dan langsung fokus ke Solo melawan Persidafon,” ucap Sekretaris tim Persiba tersebut. “Sekali lagi terima kasih atas doa seluruh warga bantul dan khususnya Paserbumi. Semoga ISL bisa kita raih,” tandasnya.

Persiba Lolos Dramatis ke Empat Besar

VIVAnews - Persiba Bantul lolos ke empat besar Divisi Utama Liga Indonesia secara dramatis setelah bermain imbang 3-3 melawan PSMS Medan di Stadion Segiri, Samarinda, Rabu 18 Mei 2011.

Hasil imbang melawan PSMS membuat Persiba berada di posisi kedua klasemen akhir Grup B dengan torehan tiga poin. Persiba berhasil lolos setelah di laga lainnya yang bersamaan, PSAP Sigli ditekuk Mitra Kukar 1-0.

Melawan PSMS, Persiba sebenarnya tertinggal hingga tiga gol di babak pertama. Tim Ayam Kinantan berhasil mencetak tiga gol di babak pertama melalui Gaston Castano menit ke-15, Donny Siregar (36') dan Rinaldo (43').

PSMS yang sudah unggul tiga gol di babak pertama justru tetap bermain menyerang di babak kedua. Strategi itu berakibat fatal karena Persiba berhasil menyamakan kedudukan lewat hattrick bomber asing mereka, Fortune Udo.

Udo berhasil tiga kali membobol gawang PSMS pada menit ke-53, 75 dan 84. Tiga gol ini membuat Udo semakin kokoh di puncak daftar pencetak gol terbanyak Divisi Utama dengan 34 gol.

Mitra Kukar dipastikan menjadi juara Grup B setelah mengalahkan PSAP 1-0. Gol tunggal Mitra Kukar dicetak Franco Hita pada menit ke-50.

Sebagai juara Grup B, Mitra Kukar akan menghadapi Persiraja Banda Aceh di babak semifinal. Sedangkan Persiba akan melawan juara Grup A, Persidafon Dafonsoro.

Senin, 16 Mei 2011

Jadwal 8 Besar Liga Ti-Phone

8 Besar Liga Ti-Phone 
*Selasa 17 Mei 2011                      Persidafon vs Persiraja @live antv 13.30.WIB

*Selasa 17 Mei 2011
Persiram vs Gresik united @Not live kick off 13.30.WIB/15.30.WIT

Hasil di Mataram tak Tunjukkan Kekuatan Persib

INILAH.COM, Bandung - Bobotoh menilai hasil pertandingan uji coba antara Persib melawan tim Pra PON Nusa Tenggara Barat (NTB) tidak menunjukkan kekuatan Persib saat ini.

Ketua Umum Bobotoh Sejati Pusat Nevi Efendi menuturkan, laga tersebut hanya sebatas permainan saja. Menurutnya kemenangan 3-2 Persib atas tim pra PON NTB itu tidak menunjukkan kekuatan Persib yang sebenarnya.

“Laga kemarin tidak akan berpengaruh apa-apa untuk Persib,” ujar Nevi saat dihubungi INILAH.COM, Senin (16/5/2011).

Meski begitu, Nevi juga berharap agar pemain Persib tidak menganggap remeh laga tersebut dengan bermain tak serius. Sebab, kata Nevi, di manapun skuad Maung Bandung bermain, mereka membawa nama besar Persib sebagai salah satu klub papan atas di Indonesia.

Dalam laga tersebut persib sempat tertinggal 0-2 dari para pemain muda NTB tersebut. Dua gol dicetak melalui kaki salah satu pemain mereka, Ahmad Yani. Persib pun akhirnya berhasil unggul 3-2 melalui 2 gol yang dicetak Hilton Morreira dan Cristian Gonzales.

Minggu, 15 Mei 2011

Radja Nainggolan, Pemain Berdarah Indonesia Diincar AC Milan

TEMPO Interaktif, Milan - "Pemain terbaik Indonesia yang tidak pernah bermain untuk Indonesia." Itu kalimat pembuka yang ditulis Tribalfootball mengenai Radja Nainggolan.
Radja Nainggolan menjadi pergunjingan di jagat sepak  bola Italia berkat penampilan gemilangnya bersama Cagliari musim ini. Bahkan, pemain berusia 23 tahun tersebut diincar tim juara Seri A Liga Italia, AC Milan.

Radja meniti karier di Seri A Liga Italia seperti pemain lainnya. Ia bergabung dengan Cagliari musim panas lalu setelah membela Piacenza selama tiga musim. Permainan cemerlangnya musim ini membuat AC Milan, Inter Milan, dan Napoli, kepincut.

Radja lahir di Antwerp, Belgia, dari ayah asal Indonesia, Marianus Nainggolan, dan ibu asal Belgia, Lizy Bogaerts. Radja memiliki dua adik perempuan kembar dan tiga saudara tiri. Semua saudaranya tinggal bersama ayah mereka di Bali. Ayah dan ibu Radja berpisah ketika Radja masih berusia enam tahun.

Adik perempuan Radja ikut ayah mereka ke Indonesia. Sementara, Radja tinggal bersama ibunya.

Bakat sepak bola Radja mulai terasah di Germinal Beerschot. "Sejak kecil saya suka main bola. Bahkan ketika berusia lima tahun, saya masuk sebuah tim di kota saya," ujar Radja. "Pada usia 10 tahun, saya pindah ke Germinal Beerschot. Saya mengasah kemampuan saya di sana saat remaja."

"Akhirnya, ketika berusia 16 tahun, agen saya mengatakan kepada saya bahwa sebuah klub Italia tertarik dengan saya. Jadi, saya pindah ke Piacenza," kata Radja.

"Itu merupakan mimpi yang menjadi kenyataan: bermain di Italia. Tetapi, awalnya itu tidak mudah karena umur saya baru 16 tahun. Saya tinggal di negeri asing sendiri. Namun, tekad bulat saya mampu mengatasi seluruh rintangan yang saya hadapi," ujarnya.

Nainggolan mengaku terkejut dengan kemampuannya yang meningkat setelah naik kelas dari Seri B musim ini.

"Antara Seri A dan B ada kesenjangan tajam dalam hal fisik dan taktik," ujar Radja. "Sebuah kebanggaan tersendiri saya bisa dilatih Roberto Donadoni, pelatih dengan pengalaman segudang yang banyak mengajari saya."

Mantan pelatih Cagliari Pierpaolo Bisoli mengaku sebagai penggemar Radja. Bisoli yakin Radja bisa tampil di panggung yang lebih besar.

"Ia pemain besar," ujar Bisoli. "Ia sangat kuat secara fisik dan teknik. Ia bisa bermain di tim-tim besar seperti Napoli."

Radja sadar selentingan mengenai transfer berkeliaran di sekelilingnya. Namun, Radja berusaha tetap rendah hati. Pemain yang baru saja menikahi gadis lokal ini mengaku senang bisa mengembangkan kemampuan sepak bolanya di Cagliari di bawah Donadoni. "Saya senang di Cagliari dan saya yakin ini merupakan tempat ideal untuk tumbuh dan menjadi matang," kata Radja.

Piacenza mengizinkan Radja pindah ke Cagliari dengan kesepakatan sama-sama memiliki Radja. Meski sempat menolak menjual Radja, Piacenza berpeluang menjual Radja yang namanya tengah berkibar. Apalagi, beberapa klub Seri A tertarik menggaet Radja.

Sosok Radja yang memiliki darah Indonesia dianggap bisa menjadi faktor pendulang pasar di kawasan Asia. Pasalnya, Seri A berebut pasar Asia dengan Liga Primer Inggris dan Liga Spanyol.

Profil Radja yang mulai dikenal di Indonesia juga dimanfaatkan dengan wawancara Radja untuk mempromosikan Seri A ke Asia.

"Saya sebenarnya tidak lahir di Indonesia," ujar Radja seraya tertawa. "Saya besar sebagai anak-anak di Antwerp. Tetapi, saya memang berencana pergi ke sana (Indonesia)."

"Saya mengikuti sepak bola Asia dan saya rasa mereka berubah dengan cepat terutama di Jepang dan Korea Selatan. Banyak pemain-pemain bagus," katanya. "Mungkin secara fisik mereka mengalami masalah, tetapi kendala itu bisa diatasi dengan teknik dan kecepatan."

Kini, Radja tercatat membela tim Belgia. Oleh karena itu, peluang untuk membela tim nasional Indonesia dianggap sudah tertutup. Tetapi, mencuatnya nama Radja menjadi jaminan ia bakal menjadi idola di Indonesia.

Presiden Cagliari Massimo Cellino pun sadar mereka punya aset emas. "Saya berani bertaruh ia akan bermain untuk Real Madrid," ujar Cellino. "Ia baru 23 tahun, tapi punya kualitas yang hebat."

"Tetap,i kami tidak akan menjualnya musim panas mendatang. Ia akan mengembangkan diri di sini dan akan menjadi lebih baik," kata Cellino.

Nama: Radja Nainggolan
Tempat tanggal lahir: Antwerp,Belgia / 4 Mei 1988
Posisi: Gelandang
Karier:
Yunior
2000-2004 Germinal Beerschot
2004-2007 Piacenza
Senior
2007-2010 Piacenza
2010- sekarang Cagliari

PSMS Medan Laporkan Wasit Prasetya Hadi ke BLI

TEMPO Interaktif, Tenggarong - PSMS Medan memastikan melayangkan protes kepemimpinan wasit Prasetya Hadi asal Surabaya saat memimpin laga PSMS Medan nelawan Mitra Kukar di Stadion Aji Imbut, Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Minggu, 15 Mei 2011.
Dalam laga ini, PSMS Medan menelan kekalahan telak 3-1 akibat keputusan wasit yang dianggap merugikan tim PSMS Medan pada babak 8 besar Kompetisi Divisi Utama Indonesia. "Pasti, tentu kami protes, kami punya rekaman pertandingan," kata Asisten Manager PSMS Medan, Benny Tomasoa usai pertandingan.
Ia mengungkapkan, ada beberapa keputusan wasit lapangan yang mengganggu jalannya pertandingan. Salah satunya, keputusan offside, padahal hakim garis tak mengangkat bendera.
Akibat keputusan ini membuat mental pemain terganggu. "Yang jelas saya memprotes keras. Saya sangat, sangat kecewa dengan kepemimpinan wasit," ujarnya.
Selama babak pertama berlangsung, Benny mengaku banyak keputusan wasit yang tak sesuai. Ia mengaku meminta kepada Badan Liga Indoinesia (BLI) untuk menjamin kepemimpinan wasit di babak kedua. "Kami dapat jaminan, kalau tidak kami tak mau bertanding," ungkapnya.
Ia mengetahui kebobrokan wasit pada laga babak 8 besar Kompetisi Divisi Utama Indonesia ini. Namun demikian ia berniat datang jauh-jauh dari Medan untuk memperoleh perlakuan yang layak.
"Kalau seandainya tuan rumah yang diloloskan tak usah tanding saja, kami datang jauh-jauh bukan untuk kalah," ujarnya. "Wasitnya sangat tak kompeten," tegasnya.
Dengan perlakuan ini, Benny menyatakan secepatnya akan melayangkan protes. ia berharap PSSI bisa merespon dengan memberikan sanksi yang setimpal. "Jangan kami yang melanggar di denda, tapi kalau wasit yang salah? apa?," ujarnya.
PSMS Medan di Grup B saat ini menjadi juru kunci dengan mengemas satu poin dari dua kali bertanding. PSMS Medan sebelumnya bermain imbang dengan PSAP Sigli, 1-1.

Persiba Bantul ditahan PSAP, peluang Lolos 4 besar masih terbuka

olahraga.kompasiana.com
Sampai pertemuan kedua lanjutan babak 8 besar divisi utama Liga Ti-Phone untuk grup B yang digelar di Tenggarong, belum ada satupun klub yang memastikan lolos ke 4 besar, mengingat pada laga perdana masing-masing klub bermain draw.  Peluang terbesar dimiliki tuan ruman Mitra Kukar yang semalam mengalahkan PSMS Medan dengan skor 3-1 dan mengumpulkan nilai 4. Sementara urutan kedua dan ketiga ditempati PSAP dan Persiba Bantul yang sama-sama mengemas 2 poin hasil seri laga 1 dan 2, sedang PSMS di juru kunci mengumpulkan nilai 1.
Persiba Bantul yang semalam menguasai pertandingan dan tercipta banyak peluang matang, namun tidak satupun membuahkan gol. Sayang perjuangan tim dari Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta ini hanya menghasilkan 1 poin.
Pertandingan ketiga atau terakhir bagi ke empat klub bakal lebih seru. Karena tim yang kalah akan tersingkir dan gagal melanjutkan ke semifinal Liga Ti-Phone yang menurut informasi akan digelar di stadion Manahan Solo. Untuk lolos tuan rumah Mitra Kukar dengan nilai 4 harus mengamankan poin untuk menjadi juara grup B.  Sementara Persiba Bantul juga harus menang untuk lolos ke babak selanjutnya. Hasil draw Persiba Bantul vs PSMS pun bisa meloloskan tim pujaan Paserbumi, asalkan PSAP kalah dari Mitra Kukar.

Persiba Bantul & PSAP Sigli Berbagi Angka



Goal.com
Perebutan tiket semi-final Divisi Utama Liga Indonesia dari Grup B tetap berlangsung sengit setelah Persiba Bantul dan PSAP Sigli harus puas berbagi angka satu usai bermain imbang tanpa gol di Stadion Madya Aji Imbut Kudungga, dalam laga kedua Delapan Besar, Minggu [15/5] malam WIB.

Hasil imbang ini membuat peluang Persiba dan PSAP masih terbuka untuk lolos ke semi-final Divisi Utama di Stadion Manahan Solo. PSAP dan Persiba menempati peringat kedua dengan koleksi nilai dua, hasil dua kali imbang.

Walau Mitra Kukar memimpin klasemen sementara dengan nilai empat usai mengalahkan PSMS 3-1, tim besutan Benny Dolo itu belum mengamankan tiket ke semi-final. Begitu juga dengan PSMS yang berada di dasar klasemen Grup B dengan poin satu.

Pertandingan terakhir, Rabu [18/5] bakal berlangsung sengit. Mitra Kukar bakal berhadapan dengan PSAP, sementara Persiba melawan PSMS. Hasil imbang cukup mengamankan langkah Mitra Kukar, sedangkan tiga tim lainnya wajib meraih kemenangan.

Secara keseluruhan, Persiba lebih mendominasi permainan dibandingkan PSAP dalam pertandingan ini. Hanya saja, kedua tim mengawali laga dengan hati-hati untuk membaca kekuatan lawan.

Namun Persiba mulai aktif menyerang, dan menekan pertahanan PSAP. Sejumlah peluang diperoleh tim asal Bantul itu. Ugik Sugianto mendapatkan peluang di babak pertama, namun sundulannya menyambut umpan silang dari sisi kanan pertahanan Persiba dapat diamankan kiper lawan.

Permainan Persiba dan PSAP tidak mengalami perubahan di babak kedua. PSAP bermain di bawah form, sehingga tak mampu mengembangkan permainan mereka. Akibatnya, Persiba tidak terlalu sering mendapat ancaman dari tim lawan.

Sejumlah peluang diperoleh Persiba, namun kecemerlangan kiper PSAP mementahkan harapan mereka mencetak gol. Tendangan keras Johan Manaji dari luar kotak penalti dapat diamankan kiper. Hingga pluit panjang ditiupkan wasit, skor tanpa gol tetap bertahan.

Mitra Kukar Bekuk PSMS Medan

 Goal.com
Mitra Kukar berhasil meraih angka penuh di pertandingan kedua mereka di babak delapan besar Divisi Utama Liga Indonesia. Skuad asuhan Benny Dollo tersebut berhasil mengandaskan PSMS Medan dengan skor 3-1.

Pada babak pertama, kedua tim terlihat saling menyerang sejak menit pertama. Tetapi Mitra Kukar berhasil melesakkan gol terlebih dahulu pada menit kesembilan melalui aksi striker Boy Jati Asmara di kotak penalti. Gol tersebut membuat Mitra Kukar unggul 1-0 atas PSMS.

PSMS mencoba menyamakan kedudukan melalui umpan-umpan terobosan, beberapa kali usaha tersebut berhasil namun wasit melihat pemain PSMS berada dalam posisi offside meskipun sebenarnya onside.

Pada menit ke-28, PSMS kembali kecolongan. Melalui serangan balik yang cepat, Mitra Kukar berhasil menggandakan kedudukan menjadi 2-0 melalui tandukan Franco Hita memanfaatkan umpan terukur dari Boy Jati Asmara.

Pada babak kedua PSMS mencoba langsung tampil  untuk memperkecil kedudukan. Pada menit ke-52, PSMS memiliki peluang melalui tendangan bebas Gaston Castano namun tetapi bola eksekusinya masih membentur mistar dan belum membuat kedudukan berubah.

Terus menekan, Mitra Kukar kembali mencuri gol memanfaatkan kelengahan PSMS. Gol yang dicetak oleh Junaidi Tagor di menit ke-67 membuat kedudukan berubah menjadi 3-0 untuk keunggulan skuad asuhan Benny Dollo.

Pada menit ke-86, PSMS mendapatkan secercah harapan setelah Gaston dilanggar Anderson da Silva di kotak penalti. Gaston yang mengeksekusi sendiri tendangan penalti tersebut, tidak menyiakannya dan membuat kedudukan menjadi 3-1.

Namun PSMS tidak dapat memanfaatkan sisa waktu yang ada untuk mencetak gol lagi. Sehingga kedudukan 3-1 untuk keunggulan Mitra Kukar bertahan sampai pertandingan berakhir. Dengan ini, peluang Mitra Kukar untuk lolos ke semi-final semakin besar, sementara bagi PSMS hasil ini semakin menyulitkan langkah mereka.

Sabtu, 14 Mei 2011

Profil Markus Haris Maulana / Markus Horison Ririhina

Muhammad Haris Maulana atau Markus Haris Maulana (lahir di Pangkalan Brandan, 14 Maret 1981; umur 30 tahun; sebelumnya dikenal sebagai Markus Horison Ririhina adalah seorang pemain sepak bola asal Indonesia.Anak dari Julius Ririhina dan Yenny Rosmawati.Posisinya adalah penjaga gawang dan tinggi badannya 186 cm. Di tingkat klub ia memperkuat Persib Bandung yang bermain di Liga Super Indonesia. Sebelumnya ia bermain untuk Arema Indonesia. Markus dikenal memiliki kelebihan dalam menghadapi umpan lambung. Ia pernah terpilih sebagai pemain terbaik turnamen Piala Emas Bang Yos pada tahun 2006.
Di tingkat daerah, Markus pernah memperkuat tim Sumatera Utara pada PON XV 2000 di Jawa Timur dan PON XVI 2004 di Palembang. Di tim nasional Indonesia, Markus mengawali debutnya di turnamen internasional resmi dengan penampilan yang cemerlang saat Indonesia kalah 0-1 melawan Korea Selatan di Piala Asia 2007.

Kehidupan pribadi

 Pada tanggal 27 November 2010 Markus menikahi pasangannya yang seorang artis, Kiki Amalia.

Karier

Sebelum Persib

 Sebelum bergabung bersama Persib, ia sempat membela klub PSL Langkat, PS Batam, PSKB Binjai, PSMS Medan, Persik Kediri, PSMS Medan dan Arema Indonesia.

Penghargaan

Markus merupakan orang Indonesia pertama sepanjang sejarah yang terpilih sebagai salah satu dari nominasi AFC untuk pemain terbaik Asia tahun 2009.
Ia juga terpilih sebagai salah satu nominasi pemain dari Perang Bintang 2010, sebuah ajang sepak bola persahabatan yang mengumpulkan pemain-pemain sepak bola terbaik dari Liga Super Indonesia.
 Sumber: Wikipedia Indonesia

 

Jadwal Pertandingan 8 Besar Liga Ti-Phone

 PERTANDINGAN 8 BESAR LIGA DIVISI UTAMA / LIGA TI-PHONE
*Mitra Kukar VS PSMS Medan
Pukul 15.30 WIB, Live ANTV
*Persiba Bantul VS PSAP Sigli
Pukul 18.30 WIB, Live ANTV
 

Bekuk Persiraja Banda Aceh, Persiram Raja Ampat Buka Peluang

Goal.com
Persiram Raja Ampat membuka peluang lolos ke semi-final Divisi Utama Liga Indonesia 2010/11 setelah meraih kemenangan 2-0 atas Persiraja Banda Aceh dalam laga kedua Grup A di Stadion Mandala, Jayapura, Sabtu [14/5] malam WIB.

Kemenangan ini membuat Persiram menempati posisi kedua klasemen sementara Grup A dengan nilai tiga dari dua pertandingan. Raihan angka Persiram sama dengan Persiraja, namun unggul selisih gol.

Sedangkan bagi Persiraja, kekalahan membuat nasih mereka berada di ujung tanduk. Persiraja bakal menjalani laga terakhir melawan Persidafon Dafonsoro yang sudah lebih dulu lolos ke semi-final. Sementara di saat bersamaan, Persiram menghadapi Gresik United.

Pertandingan antara Persiram dan Persiraja berlangsung monoton di babak pertama. Pertarungan kedua tim lebih sering terjadi di lapangan tengah, sehingga praktis tidak tercipta banyak peluang.

Selepas setengah jam, Persiram mulai bisa menguasai permainan. Pada menit ke-31, Persiram mendapat peluang emas melalui tendangan bebas Yusuke Sasa, namun dapat ditepis kiper Yuda Andika. Skor imbang tanpa gol bertahan hingga babak pertama usai.

Di babak kedua, Persiram yang tampil lebih baik melakukan tekanan ke pertahanan Persiraja, dan membuat barisan belakang tim asal Aceh itu harus bekerja keras menghalau serangan lawan.

Setelah melakukan tekanan, Persiram akhirnya berhasil memecah kebuntuan ketika tendangan keras Nehemia Bill Solossa dari luar kotak penalti gagal dibendung Yuda.

Gol ini semakin melecut motivasi pemain Persiram. Sedangkan Persiraja yang berusaha mengejar ketertinggalannya tidak menemui hasil, akibat penyelesaian akhir yang buruk.

Persiram akhirnya memperbesar keunggulan melalui eksekusi penalti Marthen Tao empat menit sebelum pertandingan usai. Hadiah penalti diberikan wasit menyusul pelanggaran pemain Persiraja terhadap Gideon Way. Skor 2-0 bertahan hingga laga berakhir.

RI Tak Siap Adakan SEA Games

jpnn.com
JAKARTA - Pelaksanaan SEA Games 2011 di Palembang dan Jakarta ternyata masih menyisakan keruwetan. Selain terungkapnya kasus suap proyek pembangunan wisma atlet yang menyeret mantan Sesmenpora Wafid Muharam sebagai tersangka, ternyata hingga sekarang dana untuk keperluan peralatan pertandingan belum kunjung cair.

"Sampai sekarang, peralatan untuk pertandingan belum ada. Padahal kurang berapa bulan lagi," kata Deputi I Ketua Panitia Lokal SEA Games (INASOC) Djoko Pramono dalam diskusi di Jakarta kemarin (14/5).

Selain peralatan pertandingan, perlengkapan latihan para atlet Indonesia pun masih banyak yang belum tersedia. Dengan kondisi yang sangat memprihatinkan tersebut, purnawirawan Marinir berpangkat mayjen itu khawatir jika prestasi atlet Indonesia nanti tidak maksimal. Dia juga was-was penyelenggaraan even olahraga terbesar di Asia Tenggara itu bakal terkatung-katung.

Menurut Djoko, semua itu karena dana yang dianggarkan belum juga turun. Dia pun geram dengan sikap pemerintah yang terkesan setengah hati dalam penyiapan peralatan pertandingan. Djoko mengatakan anggaran yang dibutuhkan untuk perlengkapan sekitar Rp 250 miliar.

Selain masalah peralatan, beberapa venue SEA Games belum dibangun. Yang paling banyak belum dibangun adalah di Palembang. "Yang belum dibangun adalah panjat tebing, bisbol, softball, atletik, menembak baru 30 persen, (kolam) renang baru 40 persen, ski air sama sekali belum. Jadi, semua masih (berupa) tanah-tanah," kata Djoko.

Mantan ketua kontingen RI dalam SEA Games 1997 itu menerangkan bahwa proyek-proyek tersebut baru saja selesai proses tender. "Bayangkan kalau baru selesai tender, apakah November bisa rampung?" tanyanya dengan nada tegas.

Beberapa persoalan dalam perhelatan SEA Games di Jakarta dan Palembang pun juga menjadi sorotan negara-negara peserta SEA Games. Djoko mengakui, banyak menerima telepon dan surat elektronik (email) dari kontingen negara lain yang meragukan apakah SEA Games bisa berlangsung apa tidak. "What happened in Indonesia?" kata Djoko menirukan pertanyaan yang diperoleh dari negara tetangga tentang pelaksanaan SEA Games.

Menurut Djoko, kasus suap proyek wisma atlet dan lambannya persiapan sudah menjadi bahan tertawaan negara-negara di Asia Tenggara. Meski demikian, Djoko meyakinkan peserta SEA Games, agar tidak terpengaruh dengan masalah yang mendera persiapan di Indonesia. Djoko juga mendesak agar aparat penegak hukum tetap menuntaskan kasus penyuapan tersebut.

Di tempat yang sama, anggota Komisi X DPR dari Fraksi Partai Demokrat Jeffri Riwu Kore mengaku kaget dengan kondisi persiapan SEA Games yang diungkapkan Djoko. Padahal, menurut Jeffri, Komisi X sudah menyetujui semua anggaran pesta olahraga dua tahunan tersebut senilai total Rp 3,1 truliun. Jadi menurut Jeffri, seharunya dana tersebut sudah bisa dicairkan.

Nah, mendengar keterlambatan ini, Komisi X berencana akan memanggil pihak Kemenpora untuk mendengar keterangannya. "Kami akan dengar keterangannya," ucap Jeffri.

Sementara itu Wakil Koordinator ICW Emerson Yuntho mendesak agar KPK memdalami kasus penyuapan Sesmenpora. Pria yang akrab disapa Econ menduga itu kasus tersebut tidak hanya terkait dengan tiga tersangka yang tertangkap tangan KPK melakukan praktik suap menyuap. Namun juga melibatkan jaringan yang begitu luas.
Menurut dia, proses tender pengadaan barang dan jasa sangat  membuka peluang adanya korupsi. "Terutama untuk mengadaan infrastruktur di daerah," katanya.

Econ beranggapan bahwa dalam proyek pengadaan barang dan jasa para kontraktor akan mempet pemerintah dan DPR agar bisa memenangkan proyek tersebut. Nah, dalam kasus suap Sesmenpora ini yang harus diungkap adalah mengapa para kontraktor yang sebelumnya ikut proyek tiba-tiba mengundurkan diri.

Tekuk Gresik United, Persidafon ke Semifinal

VIVAnews - Persidafon Dafonsoro memastikan satu tempat di babak empat besar Divisi Utama Liga Indonesia berkat kemenangan 3-2 atas Gresik United di Stadion Mandala, Jayapura, Sabtu 14 Mei 2011.

Tambahan tiga poin membuat Persidafon untuk sementara memimpin klasemen Grup A dengan torehan enam poin. Persidafon unggul tiga poin atas Persiraja Banda Aceh yang akan menghadapi Persiram Raja Ampat malam ini.

Gresik United (GU) dipastikan angkat koper setelah menelan dua kekalahan. Pertandingan terakhir Grup A melawan Persiram, Selasa 17 Mei, tidak akan berarti bagi GU.

Persidafon membuka keunggulan saat pertandingan berjalan 15 menit. Memanfaatkan sepak pojok Eduard Ivakdalam, Patrick Wanggai berhasil melepaskan sundulan tanpa bisa diblok kiper GU Wawan Hariono.

GU berusaha keras untuk menyamakan kedudukan, namun serangan yang dibangun Uston Nawawi dan kawan-kawan selalu gagal. Gawang GU justru kembali kebobolan menit ke-39.

Persidafon mendapat hadiah tendangan penalti setelah Patrick Wanggai dilanggar oleh Wawan. Eksekusi dilakukan dengan sempurna oleh Ernest Jeremiah.

Empat menit kemudian bek asal Argentina, Juan Marcelo Cirelli, memperbesar keunggulan Persidafon menjadi 3-0 lewat tendangan kaki kiri usai menerima umpan tarik Abiel Cielo Quioh.

Menit 45+1, Gresik membuka harapan lewat gol yang dicetak Uston Nawawi. Kedudukan 3-1 untuk Persidafon bertahan hingga jeda babak pertama.

Di babak kedua Gresik hanya mampu menambah satu gol melalui Luis Pena pada menit ke-85 usai menerima umpan Uston. Persidafon pun sukses memastikan satu tempat di babak empat besar berkat kemenangan 3-2.

Susunan Pemain

Persidafon:
Wilson Aleng; Edison Ames, Harianto, Marcelo Cirelli; Cristian Warobay, Isak Wanggai, Rasmoyo; Abiel Cielo Quioh, Eduard Ivakdalam (Anggra Pratama, 82'); Ernest Jeremiah, Patrick Wanggai (Yohanis M, 46').

Gresik United: Wawan Hariono; Agustiar Batubara, Anderson Alexando (Feri Kurniawan, 68'), Lan Sebastian, Heri Purnomo; Luis Pena, Fadly Sanusi, Uston Nawawi; M Arufin, Khabib Syukron (Parides, 87'), Basuki.

Indonesia Pionir Akademi Liverpool di Asia

VIVAnews - Indonesia menjadi negara perintis di Asia yang memiliki akademi sepakbola klub Liga Inggris, Liverpool. Kepastian kerjasama ini telah diumumkan lewat LFCTV.

Keberadaan LFC International Academy & Soccer Schools ini akan menjadi wadah bagi talenta-talenta muda sepakbola Tanah Air. Ini juga menjadi kesempatan besar bagi para pemain muda berbakat untuk tampil di Liverpool. Kerjasama ini difasilitasi BritCham Indonesia dengan menggandeng Big Reds, fans Liverpool Indonesia.

"Rencana dan mandat untuk kerjasama dengan Indonesia sangat jelas. Semuanya akan dilakukan dengan 'cara Liverpool'. Dua lulusan akademi Liverpool di Inggris yang ikut mempersembahkan FA Youth Trophy akan berada di Indonesia, pertengahan bulan depan," ujar Direktur Eksekutif British Chamber of Commerce di Indonesia, Chris Wren dalam jumpa pers di Jakarta, kemarin.

Saat disinggung mengenai proses penjaringan talenta-talenta belia Tanah Air yang akan masuk akademi, Presiden Big Reds, Andhika Suksmana mengaku masih dalam tahap penyempurnaan.

"Yang jelas kami akan melakukan roadshow di beberapa kota, minimal 5 kota besar mulai pertengahan Juni nanti. Dari situ kami akan menjaring talenta-talenta yang berkompetisi di turnamen lokal. Saat ini, kami juga tengah menyempurnakan sistem akademi seperti home base," kata Andhika.

Menariknya, peresmian kerjasama ini juga ditandai dengan kedatangan salah satu mantan pemain Liverpool, Phil Neal. Mantan pemain Liverpool yang juga pernah menjadi punggawa timnas Inggris ini akan ikut memimpin coaching clinic, hari ini, Sabtu 14 Mei 2011.

"Di Liverpool, kami selalu berpikir fans sebagai keluarga. Dan kerjasama akademi ini menunjukkan kepada fans seberapa besar apresiasi kami kepada mereka," ujar Phil Neal.

Rencananya, Coaching Clinic akan digelar di GOR Soemantri Brodjonegoro, Kuningan, Jakarta Selatan dan akan diikuti 3.000 anak.

Jika Indonesia Disanksi FIFA, Sriwijaya Tuntut Rp 3,5 M dari KN

Taufik Wijaya - detiksport

Palembang - Sriwijaya FC meminta jaminan kepada Komite Normalisasi (KN) seandainya PSSI terkena sanksi FIFA. Jaminan itu berupa ganti rugi sebesar Rp 3,5 miliar sebagai ganti biaya yang telah dikeluarkan Sriwijaya FC selama mengikuti AFC Cup.

"Kerugian terbesar, Sriwijaya FC tidak dapat tampil dalam babak 16 besar AFC Cup," kata Direktur Keuangan Sriwijaya FC, Augie Bunyamin, kepada detikSport, Jumat (13/05/2011) malam.

Sriwijaya FC saat ini sudah memastikan masuk ke babak 16 besar AFC Cup sebagai runner up Grup F. Mereka lolos setelah meraih tiga kemenangan sekali imbang dan dua kali kalah.

Klub berjuluk Laskar Wong Kito itu terancam gagal bermain di babak knock out jika Indonesia disanksi FIFA. Ancaman sanksi tersebut muncul menyusul kisruh di tubuh PSSI yang belum menunjukkan tanda-tanda akan mereda.

Terkait tuntutan pada Komine Normalisasi yang dipimpin Agum Gumelar, rencananya surat resminya akan dikirimkan pada Sabtu (14/5/2011) ini.

"Besok (Sabtu, red) surat resminya kita kirim ke PSSI," lanjut Augie.

Sikap Sriwijaya FC ini disampaikan menyusul kekisruhan di tubuh PSSI belum juga reda, menjelang Kongres PSSI pada 20 Mei 2011 mendatang. Menurut Augie, Komite Normalisasi (KN) belum mampu menengahi konflik yang ada, sehingga pihaknya mengkhawatirkan akan adanya sanksi dari FIFA.

"Sebagai klub kami sangat lelah mengikuti proses perbaikan PSSI, dampaknya secara tidak langsung mengganggu kosentrasi klub, baik di kompetisi lokal maupun international. Jadi, agar kami tidak terlalu merugi dengan kekisruhan di PSSI, kami minta jaminan dari KN agar FIFA tidak memberi sanksi, dan apabila diberi sanksi harus ada ganti rugi," ujar Augie.
 

Jumat, 13 Mei 2011

Persiba Bantul Tahan Imbang Mitra Kukar Tanpa Gol

TEMPO Interaktif, Tenggarong - Kesebelasan Mitra Kukar Kutai Kartanegara gagal memetik kemenangan menjamu Persiba Bantul dalam laga perdana babak 8 besar kompetisi Divisi Utama, Jum'at (13/5).
Untuk lolos ke babak semi final dan merebut tiket ke Liga Super Indonesia (LSI), Mitra Kukar harus menang dalam dua laga yang tersisa. "Kami bersyukur meski imbang, masih ada pertandingan lain yang harus kami menangi," kata Assegaf Razak, Asisten Pelatih Mitra Kukar usai laga.
Ia mengungkapkan, selama pertandingan, pemainnya telah bermain maksimal. Bahkan beberapa peluang tercipta dari serangan yang dibangun Fanco Hita dan kawan-kawan.
Menurut Assegaf, memasuki babak kedua, permainan anak asuhannya tak berubah. Ia mengaku pelatih telah menginstruksikan strategi namun tak berjalan di lapangan.
"Babak kedua, pelatih menginstruksikan kepada Farnco Hita dan Anindito untuk melebar, sehingga pemain tengah bisa masuk tapi tak berjalan," kata Assegaf.
Ia mengungkapkan dari evaluasi pertandingan, penyelesaian akhir yang masih bermasalah. Untuk laga mendatang, penyelesaian akhir akan menjadi pertimbangan untuk diperbaiki.
Persiba Bantul sangat diuntungkan dengan hasil imbang tanpa gol ini. Setidaknya, Persiba Bantul telah melewati pertandingan dengan tuan rumah.
Sajuri Syahid, Pelatih Persiba Bantul mengaku dalam pertandingan kali ini ia menerapkan strategi mengimbangi permainan tuan rumah.
Meski demikian permainan PErsiba bantul tidak bertahan. "Sesekali melakukan counter attack, dan anak-anak menjalankan instruksi pelatih," katanya.
Startegi ini berjalan mulus. Beberapa kali serangan balik yang dibangun Wahyu Wiji Astanto nyaris membuahkan gol. Tapi, sejumlah peluang berlalu tanpa berbuah hasil. Dengan hasil imbang ini, Persiba Bantul dan Mitra Kukar mengantongi satu point.