SOLO (KR) - Luar biasa. Persiba Bantul mencetak sejarah sebagai tim DIY pertama yang berhasil menembus Liga Super Indonesia (LSI), usai membenamkan Persidafon Dafonsoro 5-2 dalam semifinal Liga Utama 2010-2011 di Stadion Manahan Solo, Minggu (22/5) sore.
Keberhasilan ‘Laskar Sultan Agung’ itu melalui perjuangan yang cukup panjang sejak promosi ke Divisi Utama pada Kompetisi Divisi I PSSI 2007. Selama dua musim pertama berlaga di Liga Utama, yakni 2008-2009 dan 2009-2010, Persiba pun sudah berhasil lolos ke babak delapan besar. Namun selalu gagal menembus semifinal.
Baru pada musim ini akhirnya Persiba mampu menembus final untuk menantang Persiraja Banda Aceh yang juga memastikan promosi ke Liga Super setelah dalam babak semifinal, tadi malam di tempat sama, menumbangkan Mitra Kukar 1-0. Gol penentu kemenangan Persiraja dicetak Fahrizal Dillah menit 30.
Mitra Kukar dan Persidafon masih berkesempatan mendapatkan satu tiket tersisa untuk langsung promosi pada perebutan juara 3 yang digelar sebelum laga final, Rabu (25/5) di tempat sama. Sedangkan tim yang kalah akan menjalani babak play off melawan peringkat 15 Liga Super musim ini.
Persiba yang kembali menurunkan duet penyerang Fortune Udo-Ugik Sugiyanto, langsung tampil menekan sejak awal hingga membuat benteng pertahanan Persidafon harus kerja keras mengamankan daerahnya. Namun Persidafon mampu mencuri gol lebih dulu setelah bola hasil tendangan bebas Harianto dari depan kotak penalti menembus gawang yang dijaga Kiper Wahyu Tri Nugroho menit 9.
Ketinggalan 0-1, Persiba yang mendapat dukungan ribuan suporternya, kian agresif menyerang dengan memperagakan umpan-umpan pendek dari kaki ke kaki, dikombinasi dengan umpan-umpan silang dari sayap. Hanya butuh waktu 6 menit bagi pasukan Sajuri Syahid ini untuk menyamakan kedudukan melalui sundulan Ezequiel Gonzales, menuntaskan umpan tarik Ugik Sugiyanto.
Gol ini kian memotivasi tim kebanggaan masyarakat Bantul ini untuk menyerang dan membuahkan hasil menit 17, kali ini melalui sundulan Ugik, memanfaatkan umpan panjang Slamet Nurcahyo. Bahkan Persiba mampu memertegas keunggulan lewat gol kedua Eze menit 39, kembali dengan sunduan.
Lewat serangan balik, Persidafon sempat memperkecil ketinggalan berkat gol Patrick Wanggai menit 43. Namun di penghujung babak pertama, Persiba mencetak gol keempat yang kembali dicetak Ugik.
Memasuki babak kedua, Persiba tak mengendurkan serangan. Sedang Persidafon berusaha mengejar ketinggalannya dengan lebih berani menyerang. Namun selalu dapat dimentahkan pertahanan Persiba yang disiplin dalam menjaga daerahnya. Persiba justru mampu memperbesar keunggulan setelah Ugik yang mendapat umpan sundulan dari Fortune Udo, berhasil mencetak hatrik menit 72.
Beberapa menit kemudian sepat terjadi insiden setelah Eze dijatuhkan pemain Persidafon Andri Ibo yag kemudian melakukan gerakan ingin memukul. Kejadian ini memacing keributan antarpemain hingga wasit Setiyono asal Surabaya mencabut kartu merah untuk Wanggai (Persidafon) dan Achmad Taufik (Persiba). Skor 5-2 pun bertahan hingga bubaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar