Bola.net - Gonjang-ganjing sepak bola Indonesia nampaknya belum akan berakhir dalam waktu dekat ini. Bahkan, dalam perkembangan terbarunya, ada usulan dari salah satu organisasi pada FIFA agar menjatuhkan sanksi pada Indonesia.Organisasi yang mengusulkan agar FIFA menjatuhkan sanksi ini adalah Koalisi Independen untuk Rekonsiliasi Sepak bola Nasional (KONSEN).
Menurut mereka, dalam surat yang dikirimkan pada FIFA, Indonesia layak mendapat sanksi dari otoritas sepak bola tertinggi dunia itu apabila elit politik, sejumlah perwakilan klub, Kelompok 78 dan Komite Normalisasi tidak mengindahkan keputusan FIFA.
Dalam surat yang ditandatangani oleh 12 anggota KONSEN itu, mereka juga menjelaskan pada FIFA mengenai kondisi sepak bola Indonesia. Menurut mereka, Komite Normalisasi yang dibentuk oleh FIFA mendapat gangguan dari Kelompok 78 (yang mengklaim dirinya kini memiliki 87 anggota).
Organisasi yang mengaku beranggotakan wartawan, musisi, akademisi, sineas, dan masyarakat yang peduli pada sepak bola nasional ini menyimpulkan bahwa kisruh sepak bola Indonesia ini disebabkan adanya konspirasi antara petinggi militer dan para penggagas lahirnya Liga Primer Indonesia.
Orang-orang ini, menurut KONSEN, masih berupaya memaksakan masuknya nama George Toisutta dan Arifin Panigoro dalam bursa Ketua Umum PSSI. Padahal, dua orang ini, bersama Nurdin Halid dan Nirwan Bakrie telah digugurkan oleh Komite Banding, beberapa waktu lalu.
Namun, oleh FIFA, nampaknya surat yang dikirim 18 April lalu ini (sebelum pertemuan antara Ketua Komite Normalisasi Agum Gumelar dan Presiden FIFA Sepp Blatter) ini hanya ditanggapi setengah hati. Terbukti dalam pertemuan tersebut, FIFA tetap meloloskan Komite Banding Pemilihan, yang diusulkan oleh Kelompok 78.
Menurut mereka, dalam surat yang dikirimkan pada FIFA, Indonesia layak mendapat sanksi dari otoritas sepak bola tertinggi dunia itu apabila elit politik, sejumlah perwakilan klub, Kelompok 78 dan Komite Normalisasi tidak mengindahkan keputusan FIFA.
Dalam surat yang ditandatangani oleh 12 anggota KONSEN itu, mereka juga menjelaskan pada FIFA mengenai kondisi sepak bola Indonesia. Menurut mereka, Komite Normalisasi yang dibentuk oleh FIFA mendapat gangguan dari Kelompok 78 (yang mengklaim dirinya kini memiliki 87 anggota).
Organisasi yang mengaku beranggotakan wartawan, musisi, akademisi, sineas, dan masyarakat yang peduli pada sepak bola nasional ini menyimpulkan bahwa kisruh sepak bola Indonesia ini disebabkan adanya konspirasi antara petinggi militer dan para penggagas lahirnya Liga Primer Indonesia.
Orang-orang ini, menurut KONSEN, masih berupaya memaksakan masuknya nama George Toisutta dan Arifin Panigoro dalam bursa Ketua Umum PSSI. Padahal, dua orang ini, bersama Nurdin Halid dan Nirwan Bakrie telah digugurkan oleh Komite Banding, beberapa waktu lalu.
Namun, oleh FIFA, nampaknya surat yang dikirim 18 April lalu ini (sebelum pertemuan antara Ketua Komite Normalisasi Agum Gumelar dan Presiden FIFA Sepp Blatter) ini hanya ditanggapi setengah hati. Terbukti dalam pertemuan tersebut, FIFA tetap meloloskan Komite Banding Pemilihan, yang diusulkan oleh Kelompok 78.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar